Paradox Cinta : I Love You, But Wait...
Paradox Cinta :
I Love
You, But Wait...
-arkt-
C I N T A
Begitulah setiap insan
mengeja satu kata yang penuh makna tersebut. Satu kata yang berarti bagi orang
yang telah terkena perangkapnya. Satu kata yang mampu membuat orang bisa
berubah secara drastis. Satu kata yang bisa menjadikan semboyan membalikkan
telapak tangan menjadi mudah untuk dilakukan. Satu kata yang bisa membutakan
setiap insan yang memiliki indra penglihatan. Satu kata yang kadang
menyenangkan namun kadang juga menjengkelkan. Satu kata yang sulit untuk didefenisikan
bahkan kadang sulit untuk ditebak. Satu kata yang mampu menyatukan perbedaan.
Satu kata yang menyumbang warna-warni kehidupan. Dan, satu kata yang tengah ku
rasakan saat ini.
Sebagian besar orang
menganggap satu kata ini memberikan kebahagiaan. Harapan yang menjadi angan dan
berujung pada mimpi. Karena tidak selamanya satu kata ini mampu menyatukan dua
pemikiran. Apalagi menyatukan ruang dan waktu. Mustahil. Satu kata tersebut
memang bisa membuat aku tersenyum setiap kali wajahnya terlintas dibenak ku.
Namun satu kata tersebut pula yang sekaligus membuat aku merasa bingung hingga berujung pada tangisan. Satu
pertanyaan klise pun terngiang seketika, apakah ini waktunya? Bohong bila
pikiran ku saat ini sedang baik-baik saja. Entahlah, aku berusaha tidak
memikirkannya.
I L Y
ILY, i love you.
Begitulah setiap insan mengungkapkan satu kalimat yang bisa membuat orang yang
mendengarnya menjadi tersipu malu. Satu kalimat yang sulit diungkapkan namun
lega saat terucap. Satu kalimat yang mampu menggetarkan dua hati yang telah
lama saling menyayangi, sekaligus satu kalimat yang dapat merobek hati dengan
kejamnya penolakan sepihak. Satu kalimat yang menjadikan orang memiliki
keegoisan, karena menganggap dunia seketika menjadi milik berdua. Dan, satu
kalimat yang pernah ku dengar terucap olehnya. Satu kalimat yang juga pernah
terucap dalam hatiku, namun tidak mudah untuk terucap dari bibirku. Entahlah,
aku belum bisa memberanikan diri untuk mengatakannya. Mungkin saat ini, rasa
takutku lebih besar dari rasa sayangku.
W A I T . . .
Aku butuh waktu untuk menjawabnya. Tunggu. Satu kata yang terlontar disaat banyak hal secara
beriringan masuk ke ruang logika. Satu kata yang mudah untuk disampaikan namun
sukar untuk dikerjakan. Satu kata yang membuat tingkat kesabaran memiliki
batasan. Satu kata yang menjadikan orang berharap dengan kata penantian. Satu
kata yang mampu menguji waktu dengan pengorbanan. Satu kata yang aman diucapkan
untuk tidak menyakiti secara dadakan. Satu kata yang tertanam kuat hingga sulit
untuk melupakan semua kenangan. Dan, satu kata yang membuatku bertanya-tanya
apakah ini saat yang tepat untuk melabuhkan hatiku padanya. Bukan maksudku
tidak membalas perasaannya, namun aku butuh waktu.
Komentar
Posting Komentar