#2missingyou
Terlahir di urutan ketiga dan diapit oleh saudara/i ku bukanlah menjadi hal yang mudah dan selamanya menyenangkan. Kadang aku belajar menjaga diriku sendiri, kadang juga aku dimanjakan oleh kakak-kakak yang berada diatasku, dan kadang pula aku dituntut untuk belajar berbagi kekasih dengan adikku. Sudah sejauh ini pun, aku tetap merasakan hal tersebut. Malahan disaat berada jauh dari mereka saat ini, membuatku merindukan momen-momen yang tidak sengaja digoreskan untuk menghiasi perjalanan hidupku.
Kalau
kemarin aku berbicara tentang salah satu wanita super dalam hidupku, sekarang
giliranku mengungkapkan kerinduanku kepada salah satu pria super. Ia adalah
seorang yang sederhana dan tidak banyak omong. Mungkin Ia juga bukanlah orang
yang sempurna sebagai seorang kakak, tapi Ia bisa menyempurnakan cerita
hidupku. “Ingat ya kalau kau udah ada
yang deketin, langsung bilang sama abang. Biar aku yang seleksi gimana
orangnya, karena aku tau gimana laki-laki.” Kalimat itulah yang pernah Ia
lontarkan membuatku terpuka akan pemikirannya. Aku tertawa sejenak, namun
seketika itu pula aku tersadar akan keberadaan seorang kakak laki-laki.
Aku sadar
bahwa peran seorang kakak tidak selamanya hanya jadi tanggung jawab saudari
perempuan saja, melainkan juga kewajiban sadara laki-laki. Lewat perkataannya,
aku jadi selektif dan hati-hati untuk melabuhkan perasaanku pada lawan jenis.
Memang aku punya kriteria tersendiri dan aku harap kakak laki-laki ku paham dan
mengerti akan hal itu. Sekalipun memang awalnya aku tidak suka jika kakakku
mengatur kisah asmaraku, tapi pemikirannya tidak sedangkal pikiranku saat itu.
Makin beranjak dewasa, aku mengerti bahwa kakakku menginginkan adiknya tidak
sembarang menyukai orang lain atau bahkan sampai menyayanginya. Maka anjurannya
tersebut secepat kilat terngiang dalam benakku saat mulai mengagumi seseorang.
Aku bangga padamu, kakak! Kerinduanku agar hidupmu bisa jadi teladanku bahkan
juga jadi teladan buat banyak lelaki di luar sana. Terimakasih, JBu J
Komentar
Posting Komentar